Satu Tahun Pasca Gempa Tsunami, Ratusan Majelis Taklim Abnaulchairat Kabupaten Parimo Gelar Djikir Dan Do’a Bersama

oleh -168 views
oleh
majelis taklim Abnaulchairat menggelar Djikir dan Do'a bersama mengenang satu tahun pasca gempa dan tsunami di pesisir kelurahan kampal kecamatan parigi. Foto : TM

PARIMO,Pospena.com- Antusias masyarakat kota Parigi yang tergabung dalam anggota majelis taklim Abnaulchairat menggelar Djikir dan Do’a bersama mengenang satu tahun pasca gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi tengah ( Pasigala )28 September 2018 lalu.

Acara yang digelar di pesisir pantai kelurahan kampal, kecamatan Parigi, kabupaten Parigi Moutong ( Parimo ) Sabtu 28 September 2019 tersebut diselingi dengan tausiah anak pesantren yayasan Abnaulchairat yang bertemakan Amar Maruf Nahi mungkar, Islam menyuruh setiap pemeluknya menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, sebagai bentuk komitmen terhadap keimanan yang ia ikrarkan dengan mengucap kalimat syahadat

Lurah Kampal isman posaya yang turut hadir dalam kegiatan ini menghimbau, kedepannya Parigi Moutong harus lebih baik, karena menyambut Adipura membersihkan sampah itu adalah bagian dari iman.

“ Mari kita bersama menjaga kebersihan tidak hanya untuk Adipura, tetapi kebersihan sudah menjadi kewajiban kita umat islam karena didalamnya ada sebagian iman,” Ibuhnya.

Semantara itu pimpinan pondok pesantrean Abnaulchairat Parigi Ustad Musran tahir SP.di menyampaikan secara tegas bahwa, Majelis Taklim Abnaulchairat bukan miliknya, begitu pula dengan pondok pesantren, tetapi itu adalah milik kita bersama umat islam.

“ kenapa majelis taklim hampir setiap saat minta sumbangan bagi orang yang mau berpartisipasi, karena pondok pesantrean dan majelis taklim abnaulchairat bukan milik saya pribadi, tetapi milik kaum muslimin,” Tegas ustad musran Ujenya Parimo.

Saat ini majelis taklim abnaulchairat  sudah tersebar di 12 desa dan empat kelurahan, ada enam desa lainnya yang menjadi kendala buat abnaulchairat  yaitu melakukan pembinaan, keterbatasan yang sudah tidak bisa di ungkap lagi namun bisa dipahami oleh masyarakat yang tergabung dalam majelis ini.

“ Sumbangan yang kami galang setiap saat untuk apa,..?? tujuan kami semata mata untuk perkembangan anak-anak pesantren, dan alhamdulillah sudah ada 54 orang yang kami bina di pondok pesantren abnaulchairat, dan untuk tahun depannya sudah ada sekitar 50 orang yang mau mendaftar, sedangkan  pendaftarannya belum dibuka, berarti keinginan orang tua menimbah ilmu agama bagi anak-anaknya sangat besar,” Ucapnya.

Ustad Musran berharap, dari sekian banyaknya anak santri yang ingin masuk pesantren tetapi tempat penampungan santri yang kurang memadai, sehingga partisipasi umat islam yang ada di kabupaten parimo ini dapat menyisihkan sisa belanjaannya untuk pembangunan pondok tersebut.

MEGA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *