Parigi, Pospena.com – Sebanyak 270 Sekolah di Kabupaten Parigi Moutong diusulkan oleh Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk menerima bantuan Rehabilitasi melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022 mendatang.
Kepala Bidang Manajemen Sekolah Dasar (SD), Ibrahim mengatakan, seluruh usulan berasal dari tingkat SD sebanyak 200 sekolah, dan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 70 sekolah.
Untuk rehabilitasi sekolah pihak Disdikbud bekerjasama dengan Dinas PUPRP Parigi Moutong untuk melakukan penilaian dan penghitungan bangunan itu masuk pada kategori rehab ringan atau berat . Selain itu, usulan itu tidak akan mendapatkan tanggapan, apabila pihak sekolah tidak memperbarui Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
“Contohnya, salah satu sekolah dalam penilaian ditetapkan PUPRP, mendapatkan penanganan rehab berat. Tetapi dalam Dapodik-nya rehab ringan, tidak terdapat kesamaan data, dan ini akan menimbulkan pertanyaan serta keraguan saat verifikasi di pusat,” kata Ibrahim, yang ditemui baru-baru ini.
Pihak Disdikbud Parigi Moutong sampai saat ini, masih menunggu penetapan pagu sementara oleh Kementerian
Keuangan (Kemenkeu). Kemudian, penetapan itu akan disampaikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kepada seluruh sekolah di Indonesia.
“Kalau melihat pengalaman tahun sebelumnya, disetujui pengusulan itu nanti pada bulan November atau Desember, setelah APBN disahkan,” ungkapnya.
Dalam pengusulan itu, pihak Disdikbud meminta bantuan rehabilitasi untuk bangunan kelas di SMP. Sementara SD rata-rata mengusulkan pembangunan baru.
“Ini benar-benar harus didukung dengan pembaharuan Dapodik. Misalnya bangunan baru, melampirkan sertifikat tanah atau surat tanah sekolah,”
Dengan keterbatasan waktu dan tenaga saat proses penghitungan dan penilaian, pihak Disdikbud baru bisa menjangkau 270 sekolah. Padahal, diinginkan pengusulan dapat menjangkau seluruh sekolah di Kabupaten Parigi Moutong, sehingga berpeluang mendapatkan penganggaran APBN melalui DAK. (PP)