30 Miliyar Dana APBD Mampu Tanggulangi Jamkesmas, Pemerintah Daerah Jangan Malu Memberikan Jaminan

oleh -47 views
oleh

PARIMO,Pospena.com- DPRD Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) optimis Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020 sebesar Rp 30 Miliyar mampu menanggulangi jaminan kesehatan warga.

Hal itu disampaikan Ketua DPRD Parimo, Sayutin Budianto saat ditemui media di gedung DPRD belum lama ini.

“Pemerintah harus secepatnya menyelesaikan pemutahiran data masyarakat miskin sebelum 31 Maret 2020 nanti. Itu yang terpenting saat ini,” ujarnya.

Dia mengatakan, APBD – Perubahan tahun 2020 dapat menjadi solusi jika anggaran sebesar Rp 30 Miliyar tersebut ternyata belum mampu memenuhi kuota jaminan kesehatan yang ditergetkan.

Dia meminta, agar pihak rumah sakit dapat melakukan penagihan saat pembahasan APBD – Perubahan pada bulan Agustus 2020 nanti.

“Dijaminkan saja dulu, warga yang tidak dapat membayar biaya rumah sakit, tidak memiliki Kartu Tanda Pendududk (KTP) maupun yang masih sebatas Surat keterangan (Suket),” terangnya.

Pihak Rumah Sakit kata dia, harus menerima warga kurang mampu, yang telah terdaftar maupun tidak terdaftar di BPJS serta sekitar 45 ribu jiwa warga Parimo yang terlepas dari program UHC.

Terkesan menantang, orang nomor satu di gedung DPRD Parimo ini meminta agar pihak pemerintah daerah mundur sebagai penjamin BPJS jika tidak mampu merespon hal tersebut.

“Cuma, saya belum menerima pernyataan resmi dari pemerintah, mau atau tidak keluar dari BPJS. Stempel DPRD jangan terus menjadi jaminan masyarakat miskin yang keluar rumah sakit,” tegasnya.

Sayutin menyarankan, pemerintah daerah ‘jangan malu-malu lagi’ memberikan jaminan kepada masyarakat miskin. Meskipun dianggap daerah ini tidak terjadi penurunan angka kemiskinan.

Pasalnya berdasarkan bukti nyata lanjut dia, sampai saat ini masih banyak masyarakat miskin yang datang ke DPRD menyampaikan keluhannya terkait ketidakmampuan membayar biaya rumah sakit.

“Harusnya kalau sudah ada rekomendasi dari desa, pemerintah melalui Dinas Sosial (Dinsos) harus ambil sikap. Saya bingung juga Kadis Sosial selama saya disini belum pernah melihat mukanya. Seyogyanya, punya hati lah sama masyarakat miskin,” tandasnya.

TOMMY-BSR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *