PARIMO,Pospena.com- Puluhan masyarakat Perwakilan penerima bantuan Rumah Tahan Gempa (RTG) dari Kelurahan Bantaya Dan Kampal Kecamatan Parigi, mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Senin (07/10). Maksud dan tujuan mereka menemui wakil rakyat tersebut sekedar mengkonsultasikan persoalan yang terjadi dilapangan terkait material dan persoalan lain yang di duga ada kongkalikongnya.
Zulfikar Zamardi dihadapan ketua dan anggota komisi satu bidang pemerintahan mengaku, bantuan pemerintah yakni RTG diduga sarat konsipirasi, pasalnya pihak fasilitator dengan sengaja menghalangi penyaluran material pembangunan RTG, padahal pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendesak pembangunan RTG agar selesai pada tanggal 31 Oktober 2019.
“saya pernah menelpon Ulfa sebagai fasilitator untuk mengadakan rapat, karena sebagian penerima RTG sudah mencapai tahap satu, maksud dan tujuan dari rapat tersebut agar material untuk tahap dua segera di salurkan, mengingat waktu sudah semakin mepet, tetapi jawabannya material tahap dua belum bisa di salurkan, tetapi dia sebagai fasilitator tidak menyampaikan alasan terkait kendala penyaluran material,”jelasnya fikar.
Ni Wayan Lely Pariani sebagai anggota komisi satu bidang pemerintahan meminta kepada masyarakat untuk melengkapi data Kelopok Masyarakat (Pokmas) serta tugas dan SK Pokmas untuk dipelajari.
“membahas masalah uang pasti ada pikiran negatif yang muncul, kenapa sampai ada kendala pencairan upah tukang, apalagi kesan menutupi kewenangan Pokmas tidak dijelaskan oleh pihak fasilitator atau pejabat BPBD,”kata Lely.
Lanjut Lely, pertemuan ini masih dalam tahap konsultasi, nanti dalam waktu dekat ini dia akan berkordinasi dengan Komisi Tiga agar dilakukan rapat antar komisi terkait RTG ini, dan pasti DPRD akan memanggil BPBD sebagai dinas terkait.
TOMMY