POSPENA.COM, Morowali – Masyarakat Lahuafu kecamatan Bungku Timur demo di kantor Bupati morowali menuntut kades Lahuafu agar mundur dari jabatannya sebagai kades dianggap pemimpin yang tidak transparansi terhadap pengelolaan dana ADD dan DD, Senin (10/2/25)
Menurut kades Lahuafu Bapak Feri saat di temui di kediaman pribadinya (12/2/25) mengatakan saya secara pribadi sangat bersyukur dengan adanya aksi demo masyarakatnya karna dengan adanya aksi tersebut membuat saya harus berhati-hati dalam pengambilan keputusan. Selain itu dari seluruh tuntutan masyarakat itu sifatnya masih dugaan karna tidak ada satu program yang saya tidak laksanakan. Mengenai tentang bantuan 100 lembar seng anggaran tahun 2021 itu benar tidak terlaksana di akibatkan karna masyarakat yang mendapatkan bantuan seng tidak mampu membiayai upah tukang sementara alokasi anggaran tidak ada tertera upah tukang begitu juga dengan bantuan Katinting anggaran 2022.
Feri saputra menambahkan tentang adanya uang yang saya ambil tunai 40 juta dari bendahara itu juga benar, tetapi dana tersebut tidak saya pergunakan untuk kepentingan pribadi atau keluarga saya, dana tersebut di gunakan untuk pembelanjaan kebutuhan desa sesuai dengan RAB. Mengenai dana CSR yang katanya saya gunakan pribadi juga tidak benar semuanya di gunakan untuk kepentingan publik. Secara pribadi saya terbuka untuk di audit.
kades Lahuafu menyayangkan sikap masyarakat yang langsung mengambil keputusan untuk Demo, sesungguhnya banyak jalan yang harus di tempuh saya secara pribadi sangat terbuka untuk berdialog tetapi mereka tidak menempuhnya, di desa Ada BPD ada toko agama kita selesaikan di tingkatan desa tidak harus terburu- buru. Saya berharap kepada masyarakat saya untuk tidak terprovokasi dengan adanya isu- isu yang belum tentu ada kebenarannya. Mari kita bergandeng tangan untuk membangun desa kita kalau ada hal-hal yang tidak Sepaham saya terbuka untuk dikritik tetapi sifatnya membangun jangan memecah belah masyarakat dampaknya sangat besar. (ir/ud)