Parimo Bakal Jadi Proyek Percontohan Cabor Atletik di Indonesia

oleh -1 views
oleh
Pelatih Atletik Nasional PB PASI,Moh Nanang H Kusuma. (Foto : Diskominfo Parimo)

PARIMO, pospena.com– Pengusus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Pusat, sebut Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah bakal menjadi proyek percontohan cabang olahraga (cabor) atletik di Indonesia.

“Berdasarkan penilaian PB PASI Pusat satu satunya kabupaten di Indonesia untuk awal tahun 2022 ,Kabupaten Parigi Moutong menjadi yang pertama melaksanakan pelatihan pelatih atletik tingkat dasar,” ungkap Pelatih Atletik Nasional PB PASI,Moh Nanang H Kusuma,di Tinombo. Senin (17/1/2022).

Nanang mengatakan, Ketua PB PASI Pusat memberikan apresiasi luar biasa untuk Kabupaten Parigi Moutong atas terlaksananya kegiatan Pelatihan Pelatih Atletik tingkat dasar tahun 2022.

Menurut Nanang, kegiatan pelatihan pelatih atletik merupakan fokus utama PB PASI dalam program prioritas peningkatan sarana dan pelatih atletik di seluruh Indonesia.

Nanang menjelaskan, PASI memiliki sruktur pelatihan diambil dari Federasi Atletik atau disebut World Athletics yang sebelumnya dikenal sebagai Asosiasi Internasional Federasi Atletik atau International Association of Athletics Federations disingkat IAAF adalah Badan Pengelola Internasional dibentuk Olahraga Atletik, dan harus dilaksanakan oleh seluruh dunia.

Sehingga kata Nanang, akar dari Federasi Atletik dunia melalui PASI nantinya akan tercipta pelatih pelatih di daerah yang memiliki standar lisensi Internasional.

“Mudah mudahan kegiatan ini terlaksana dengan baik sampai di akhir kegiatan yang digelar dari tanggal 17-21 Januari 2022 sehingga usai pelatihan pelatih dasar, semua peserta akan menuju ke level 1 atau level one,”harapnya.

Ia mengatakan, pada pelaksanaan di level 1 Asia akan dikonvensikan menjadi kultur berbasis kurikulum, mengingat dari Federasi Atletik dunia diwajibkan menguasai bahasa Inggris atau melalui ujian bahasa Inggris.

“Banyak sekali kendala pelatih pelatih Atletik Indonesia, walaupun memiliki kapasitas dan potensi yang bagus, namun karena keterbatasan bahasa sehingga tidak bisa lolos ke Level 2 atau level Two.

Untuk itu ia berharap,dalam pelaksanaan ini para calon pelatih bisa melaksanakan dan menerima materi dengan baik.

“Mudah mudahan ke depan Parigi Moutong menjadi sentra pembinaan atletik dan atlit atletik kita bisa bersaing di tingkat Nasional dan International,” pungkasnya. (*/eki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.