Parigi Tengah, Pospena.com – Pemeritan Kabupaten Parigi Moutong mencanangkan Desa Pelawa, Kecamatan Parigi Tengah menjadi kampung Literasi, yang nantinya menjadi sarana dalam meningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Masyarakat pedesaan agar memiliki pengetahuan yang luas.
Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai mengatakan, kampung literasi merupakan Wadah memberikan manfaat besar bagi Masyarakat Desa. Oleh sebab itu, keberadaan kampung literasi perlu didorong, salah satunya meningkatkan minat baca tulis di kalangan anak.
“Akhir-akhir ini minat baca tulis sudah mulai terkikis karena dipengaruhi berbagai faktor. Ilmu pengetahuan tidak hanya didapat lewat pendidikan formal. Pendidikan non formal juga penting. Kegiatan seperti ini dimaksudkan untuk mengajak orang ke arah yang lebih positif, sekaligus meminimalisir risiko-risiko buta aksara,” kata Badrun usai mencanangkan Kampung Literasi di Desa Pelawa, Jumat (29/10/2021).
Oleh karena itu, pihak Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan dan bantuan para pihak dalam rangka peningkatan pengetahuan Masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja, karena kelak mereka menjadi generasi penerus.
Dengan kehadiran kampung literasi, dapat menggugah kesadaran Masyarakat tentang pentingnya pengetahuan dengan berbagai kegiatan yang bernuansa edukatif untuk mewujudkan Masyarakat yang memiliki enam komponen literasi dasar yakni, literasi baca tuli, numerasi, sains, digital dan finansial serta literasi kewargaan.
“Pemda sangat mendukung kegiatan seperti ini, dan kami berharap lewat kampung literasi dapat memberikan kemudahan layanan informasi. Selain itu, bukan hanya pandai berbahasa Indonesia tetapi juga memiliki kepekaan menjaga kelestarian kebudayaan lokal,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Forum Taman Baca Masyarakat “Sou Mpelava” Syilva Muslimah menyebutkan, sebagai mana program Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) kampung literasi bertujuan untuk mengembangkan literasi Masyarakat.
Guna mewujudkan SDM unggul, pihaknya ke depan lebih menggalakkan literasi kebudayaan dan kewargaan sebagai program jangka menengah lima tahun ke depan sebagai mana yang telah di syaratkan Kemendikbudristek.
“Rangkaian kegiatan yang kami laksanakan memiliki sejumlah aktivis yang mencakup enam literasi dasar mulai dari lomba seni dan budaya diskusi hingga pemberdayaan,” sebut Syilva. (PP)