Tinombo, Pospena.com – Dengan terlaksananya program Rembuk pendidikan, nantinya akan disinergikan dengan program Pemerintah daerah Parigi Moutong Cerdas.
Bukan hanya itu, program ini juga akan membantu peserta didik untuk bebas memperoleh pendidikan di mana saja, kapan saja dan dari sumber apa saja.
“Melalui rembuk pendidikan akan melahirkan gagasan yang mendukung program tersebut sehingga menemukan solusi tentang berbagai masalah pendidikan di wilayah Parimo,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parigi Moutong, Sunarti, pada pembukaan Rembuk Pendidikan, Sabtu (16/10/2021).
Oleh sebab itu, dari hasil rembuk pendidikan menghasilkan komitmen seluruh pemangku kepentingan untuk membantu permasalahan para guru, khususnya yang mengajar disekolah terpencil, melahirkan ide-ide pendidikan yang dituangkan dalam pembangunan daerah.
Sementara itu, Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek Sri Wahyuningsih mengemukakan, menyangkut masih adanya satuan pendidikan di wilayah terpencil maupun anak-anak belum mendapat layanan pendidikan, maka melalui
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 67 Tahun 2016 mengedepankan tentang kebijakan pendidikan layanan khusus sejalan dengan program merdeka belajar.
Sri Wahyuningsih menuturkan, pendidikan layanan khusus mengedepankan pembelajaran di mana saja, kapan saja dan siapa saja diberikan kewenangan penuh pada setiap daerah sesuai dengan otonomi daerah itu sendiri, tidak terkecuali Kabupaten Parigi Moutong.
“Artinya Pemda diberi keleluasaan diskresi untuk memberikan layanan pendidikan khusus sesuai dengan kebutuhannya, anak-anak tidak harus belajar di sekolah tetapi hak belajar mereka harus terpenuhi, termasuk di daerah terpencil dapat dilakukan lewat luring,” tuturnya.
Diakhir pemaparannya, dihadapan para peserta Rembuk pendidikan, bahwa Kemendikbudristek berpesan, melalui Permendikbud nomor 67 salah satu poin tertuang mendorong seluruh Pemerintah Daerah untuk mengoptimalkan layanan pendidikan kepada anak-anak usia sekolah. (PP)