Di Desak Dengan Pertanyaan, Kasubag Evaluasi dan Program Inpektorat Parimo, Remehkan Profesi Wartawan.

oleh -653 views
oleh
INDARTI, Kepala Seksi Di Inpektorat Parimo.

PARIMO,Pospena.com- Di tengah rapat pembahasan temuan LHP BPK oleh Panitia Khusus (pansus) bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Selasa (18/6/2019), salah seorang pejabat inspektorat Parimo, yang di ketahui bernama Indarti meremehkan profesi wartawan. Di duga tidak mampu menjawab tudingan wakil rakyat terhadap kinerja Inspektorat yang amburadul hingga menemukan pelanggaran di desa, Indarti mengalihkan pembicaraan dan mengatakan tulisan wartawan dimedia itu asal asalan, aneh, indrati juga seakan tidak ingin wartawan mencari tau urusan antara desa dan inspektorat.

“Terus terang memang ada temuan Inspektorat soal Dana Desa (DD) yang pertanggungjawabannya tidak sesuai, terutama Desa Tanalanto dan desa yang ada diwilayah utara. Tapi jika ditemukan melalui tulisan wartawan soal itu, saya anggap sebagai tulisan asal asalan karena tidak didukung bukti yang jelas” katanya dihadapan Pansus LHP BPK-RI perwakilan Sulteng.

Usai acara rapat pansus, oknum pejabat bernama Indarti langsung diwawancarai delapan wartawan terkait ucapan yang mencederai tugas jurnalis. Namun dalam sesi wawancara itu, dirinya membantah jika dirinya tidak pernah menghina wartawan.

“Maaf, saya tidak pernah mengeluarkan kata menghina wartawan. Yang kami sebut tadi itu hanya tulisan dari salah satu media yang dinilai menulis asal asalan karena tidak didukung data yang jelas” ujarnya.

Tapi setelah dicecar oleh beberapa wartawan dengan mencoba mendengarkan pernyataannya melalui hasil rekaman, akhirnya dirinya mengakui jika pernyataannya itu benar dikatakan dihadapan Pansus DPRD.

Permohonan maaf saat itu juga disampaikannya, namun bagi para wartawan, bahwa itu merupakan sebuah penghinaan terhadap tugas jurnalis karena hal itu sudah melanggar UU pers. Bahkan ada rencana akan dilaporkan kepenegak hukum, kata salah seorang wartawan yang bertugas di Parimo.

Mantan Kepala Inspektorat yang mendampinginya saat pelaksanaan pansus juga membenarkan jika ucapan ‘menghina’ wartawan itu terlontar dari bibirnya, “tapi ibu sudah minta maaf…!saya sebagai mantan pimpinannya memohon maaf jika terdapat kata yang keliru terucap tadi, urainya.

TOMMY.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *